Selasa, 21 Februari 2017

Sama-Sama Nyebelin

“Mir, lihat gelangku, ndak?” tanya Felya.
“Kagak,” jawab Mir.
“Beneran?” tanya Felya lagi.
“Beneran, lah!” jawab Mir.
“Serius?” tanya Felya dengan nada agak meninggi.
“Beneran! Masa sama teman sendiri kagak percaya, sih!” ketus Mir hingga berdiri dari bangkunya dan menepuk meja dengan keras.
“Maaf ya bukan nggak percaya sama kamu, tapi yang terakhir pinjam gelangku kan kamu,” tukas Felya.
“Iya, tapi bukan berarti aku yang ambil nggak kembalikan. Kan tadi dah aku kembalikan, masa nggak ingat, sih?” ucap Mir.
“Lah, terus gelangku mana?” rish Felya.
“Mana kutahu,” ucap Mir sambil memonyongkan bibirnya dan menaikkan kedua bahunya.
“Coba cari di laci meja, kantong baju, sama tas,” sambungnya.
“Udah, tapi nggak ketemu,” keluh Felya.
“Eh, tadi kamu ke toilet, kan? Coba cari di sana,” tebak Mir.
“Udah, sampai bolak balik pula, tapi nggak ketemu,” ucap Felya.
“Bentar, ya. Aku mau ke kantin,” ucap Mir berjalan meninggalkan kelas.
“Ei, Mir! Mir!” panggilnya dengan suara keras, tapi dia sudah berjalan jauh.
“Haduh... dasar,” lirih Felya.
            Mir pergi ke kantin membeli sekotak teh buah dan sebungkus roti cokelat. Ketika ia berjalan menuju kelasnya, terlihat sesuatu yang berkilau hingga membuatnya silau. Ia  mencari tahu benda apa yang membuatnya silau. Tanpa sadar ia berhenti di suatu tempat dimana ia menemukan benda yang membuatnya silau. Kedua matanya membesar terbelalak melihat benda itu.
           Di kelas, Felya duduk diam di bangkunya memasang wajah cemberut dan putus asa karena tidak menemukan gelangnya. Teman kelasnya sudah ia tanyai, tapi hasilnya nihil.
            “Malangnya nasibku….,” ucap Felya bersuara pelan.
             BRAK!!!
          Seseorang membuka pintu dengan keras hingga seisi kelas terkejut, termasuk Felya. Orang itu berjalan menuju Felya dengan menatapnya sinis. Bajunya terlihat kotor seperti terlihat habis melakukan perkelahian.
            “Duuh, bikin kaget aja. Untung nggak jantungan,” ucap Theo.
            “Felya….,” ucap Mir dengan senyum sinisnya yang membuat Felya ketakutan.
            “Hee? Ap…. Apa?” tanya Felya gugup.
          “Payah. Gara-gara kamu, aku jadi begini. Kamu harus tanggung jawab,” ucap Mir membuat matanya melotot ke Felya.
      “Tanggung jawab? Maksudnya?” tanya Felya terbata-bata gugup hingga bulu kuduknya merinding.
         Mir mengangkat tangan kanannya. Felya menutupi kedua matanya dengan rasa takut yang merambat ke seluruh tubuhnya. Ia tidak tahu apa yang akan ia lakukan.
            TEK!
       Felya mendengar suara benda yang ditaruh di atas mejanya. Perlahan Felya membuka matanya walaupun masih ketakutan.
          “Haaahhh! Inikan… inikan… darimana kau dapat itu?,” kaget Felya bersuara keras.
          “Nggak usah pakai teriak segala kale, lebay tahu,” ketus Mir.
          “Huaaa… akhirnya ketemu. Makasih, Mir,” seru Felya sambil memakai gelangnya.
         “Kutemukan di dekat halaman belakang sekolah. Pas ambil, di depanku ada kandang anjing penjaga. Tiba-tiba saja anjing itu nyerang aku, jadi aku balas balik. Jadi deh kayak gini. Biar babak belur, yang penting gelangmu ketemu,” jelas Mir.
            “Makanya jangan ceroboh. Payah,” timpalnya.
            “Ehehee… maaf deh,” ucap Felya sambil nyengir.
            “Hmm, iya iya,” balas Mir.
           “Kamu ini bikin takut aja. Kukira kamu bakalan mukul aku, ujung-ujungnya gini,” keluh Felya.
            “Biar dramatis,” seru Mir sambil nyengir.
            “Oiya, aku ingat. Tadi habis dari toilet aku jalan-jalan di dekat kandang anjing itu, terus kabur. Anjingnya galak banget, padahal aku nggak gangguin,” ucap Felya.
            “Sebagai gantinya, aku beliin seragammu, deh,” sambungnya.
            “Tidak usah. Aku punya cadangannya di loker,” balas Mir.
           Felya hanya ber-oh-ria. Mir segera mengganti seragam yang kotor dengan seragam cadangannya. Beberapa menit kemudian, Mir kembali ke kelas. Mir melihat Felya sedang tidur di bangkunya. Mir berjalan menghapiri Felya.
            “Jam segini udah tidur? Ck, ck, ck!” ucap Mir sambil menggelengkan kepala.
            “Oi, bangun! Felya!” ucapnya setengah berteriak membangunkan Felya.
        Mir terus membangunkan Felya, tapi hasilnya nihil. Mir berhenti dan berpikir bagaimana cara membangunkan Felya.
            “Hmm….”
            “Hmm…. uuhh….”
            “Uhh…. Ck, apaan sih!” lirih Felya yang masih tertidur.
            “Duuh, apaan sih!” kesal Felya hingga terbangun dari tidurnya.
            “Akhirnya bangun juga nih Putri Tidur,” cengir Mir.
            “Nggak ada kerjaan lain apa?” ketus Felya.
            “Teman-teman! Siapkan kaca!” seru Mir.
          Felya heran dengan tingkah laku Mir. Felya melihat sebuah kaca besar yang dibawa oleh teman-temannya. Felya terkejut dengan apa yang dilihatnya.
            “Ap…. Apa…. ini!” kaget Felya.
            “Hehehe bagus, kan?” seru Mir.
           “Kamu bilang bagus, ya?” gumam Felya hingga wajahnya merah seperti kepiting rebus menahan rasa malunya.
            “Berani-beraninya melakukan ini padaku! Emangnya aku ini anak tk, hah!” kesal Felya masih dengan wajah memerah.
        “Kalau gitu kan tambah imut, hahaha. Bener nggak, teman-teman?” salut Mir memberinya dua jempol.
          Mereka memberi anggukan setuju disertai tawa kecil melihat gaya rambut Felya yang diikat dua dengan pita berwarna merah muda dan poni lurus di atas alis mata membuat ia terlihat semakin imut.
            “Ke sini kau! Biar kuhajar kau!” Felya mengejar Mir yang langsung berlari keluar dari kelas.
Mir berlari menampakkan rasa senangnya tanpa rasa bersalah.
            “MIIIRR!!!”

Tamat

Kamis, 25 Desember 2014

POP ICE VANILA BLUE COKELAT PARUT


1. Alat dan Bahan
    Pop ice rasa vanila blue 1 sachet
    Cokelat batang, parut
    Air mineral dingin 
    Blender
    Gelas kaca/cangkir

2. Cara Memasak
    1. Siapkan alat dan bahan.
    2. Masukkan pop ice rasa vanila blue ke dalam blender, kemudian masukkan air 
        mineral dingin sesuai takaran.
    3. Blender hingga rata.
    4. Setelah di blender, tuangkan pop ice ke dalam gelas kaca/cangkir 
        secara perlahan.
    5. Taburkan cokelat batang yang sudah diparut ke toping pop ice (bila tidak ada 
        cokelat parut boleh diganti dengan meses cokelat dan susu kental sesuai 
        selera anda).
    6. Siap disajikan.